Peringatan Gugurnya 9 Syuhada di Pandam Gadang Berlangsung Khidmat

    Peringatan Gugurnya 9 Syuhada di Pandam Gadang Berlangsung Khidmat
    Peringatan Gugurnya 9 Syuhada di Pandam Gadang Berlangsung Khidmat

    Lima Puluh Kota, - - Upacara peringatan peristiwa heroik gugurnya 9 syuhada di Nagari Pandam Gadang berlangsung dengan khidmat dan lancar, pada Jum'at, (10/01/2025). Peristiwa berdarah itu terjadi pada tanggal 10 Januari 1949, tatkala sembilan pahlawan Luak Limo Puluah gugur dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berpusat di Koto Tinggi, pada periode 22 Desember 1948 - - 13 Juli 1949. Kesembilan pejuang, yakni Syarif MP, Engku Kayo Zakaria, Dirin, Nuin, Radian, Manus, Nyik Ali, Abas dan Mak Dirin, semuanya gugur ditembaki Belanda saat memberikan perlawan sengit dan melakukan pengerusakan jembatan untuk memperlambat mobilisasi pasukan Belanda ke Koto Tinggi yang bertujuan untuk melemahkan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.

    Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang diwakili Sekretaris Daerah Herman Azmar menjadi inspektur pada upacara peristiwa mengenang kembali gugurnya sembilan kusuma bangsa dalam Upacara tersebut. Menjadi salah satu mata rantai perjuangan pada Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) serta tak bisa dilepaskan dari rangkaian peringatan Hari Bela Negara setiap tahunnya di Limapuluh Kota. Upacara diikuti oleh Ketua DPRD Limapuluh Kota Doni Ikhlas beserta Anggota DPRD Limapuluh Kota Dapil V, unsur Forkopimda, Asisten Perekonomian Eki Hari Purnama, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, beserta Forkopimca, niniak mamak, pemuka masyarakat serta masyarakat Pandam Gadang.

    Sekda Herman Azmar saat membacakan sambutan Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt.Bandaro Rajo menyampaikan, kegiatan ini merupakan sarana bagi masyarakat dalam mengingat kembali nilai luhur sejarah perjuangan bangsa, yang mana nilai tersebut sudah mulai luntur sejalan dengan perkembangan zaman dan globalisasi. Selain itu, Sekda juga mengingatkan peristiwa Titian Dalam merupakan bukti eksistensi pejuang dalam mengisi kekosongan dan mempertahankan NKRI dari ancaman Belanda pada agresi militer jilid II yang dilakukannya di Indonesia. "Dengan mengenang dan mengingat kembali peristiwa gugurnya 9 syuhada yang dilaksanakan hari ini, dapat jadi inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk meneruskan perjuangan mereka, " ungkap Sekda Herman Azmar.

    Herman Azmar berharap acara ini mampu membangkitkan rasa kebanggaan dan nasionalisme kita sebagai warga negara sekaligus mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya buat bangsa dan negara ini. (**).

    limapuluh kota sumatera barat limapuluh kota sumatera barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Kemudahan Layanan Kesehatan, Pemkab Lima...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Kepala Bakamla RI Kunjungi Markas China Coast Guard dan Konsulat Jenderal RI di Guangzhou
    Polri-TNI dan Satgas Ops Damai Cartenz-2025 Gelar Patroli Besar untuk Pulihkan Keamanan di Yalimo
    Panglima TNI Dampingi Menhan Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan Militer Tiongkok
    Danpuspenerbad Mayjen TNI Zainuddin Melaksanakan Kunjungan Kerja ke Way Tuba, Lampung

    Ikuti Kami